Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 Tingkat Provinsi Sumatera Barat


Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 Tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang dipusatkan di Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya resmi ditutup. Penutupan acara tersebut dilakukan oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajan.

Dalam acara penutupan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar yang diwakili Kepala Dinas Pangan Sumbar Efendi menilai Kabupaten Dharmasraya sukses menjadi tuan rumah. Bahkan disebut paling sukses sepanjang pelaksanaan HPS dilakukan secara bergilir di kabupaten dan kota di Sumbar.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah empat kali melaksanakan peringatan HPS secara bergilir di kabupaten/kota. Dan di Dharmasraya kami rasa adalah yang paling suskes, selalu ramai siang dan malam,” ujar Efendi memuji.

Untuk itu, Efendi yang juga selaku Ketua Penyelengga HPS ke-38 Tingkat Provinsi Sumbar menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada Bupati Dharmasraya, serta segenap pihak yang sudah ikut mendukung suskesnya helat HPS tingkat Sumatera Barat di tahun ini.

“Juga kepada segenap jajaran Pemerintah Nagari Sungai Duo beserta masyarakat, kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga, karena sudah bekerja keras sehingga acara HPS ini berjalan dengan sukses dan lancar,” tukuk Efendi.

Dikatakan Efendi, ada beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian bersama dari pelaksanaan HPS tahun ini. Terutama sekali menyangkut tema yang diangkat, yakni Pemanfaatan Pekarangan untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Keluarga. Menurut Efendi, hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilaksanakan di masa sekarang.

“Sekarang ini persoalan keamanan pangan sangat mengerikan. Dimana-mana orang menggunakan pestisida dan bahan-bahan anorganik lainnya tanpa kendali. Maka dari itu, pengembangan tanaman di pekarangan untuk konsumsi keluarga, menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Kare kita meyakini, pengembangan tanaman di pekarangan nyaris sempurna tidak akan menggunakan pestisida dan bahan anorganik lainnya,” tukas Efendi.

Gubernur Sumatera Barat, sambung Efendi, juga selalu berpesan agar persoalan keamanan pangan harus menjadi prioritas di dunia pertanian. Karena memang, persoalan ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

“Bahkan, hasil temuan kita bersama BPOM, 70 persen panganan yang beredar di sekolah-sekolah, mengandung zat-zat berbahaya seperti formalin, borax, dan lain sebagainya. Untuk itu, betul-betul diharapkan hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Mari lindungi generasi kita dari dampak pangan yang tidak aman,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sangat menyadari bahwa persoalan pangan memang harus menjadi perhatian serius. Itulah kenapa, pemerintah daerah aktif melakukan pengawasan terhadap pangan yang beredar di masyarakat, termasuk pada pangan yang beredar di sekolah.

“Kami menyadari, memang masih ditemui pedagang yang menggunakan bahan-bahan berbahaya pada panganan yang mereka jual. Namun begitu, kami sudah memberikan pembinaan,” ujar bupati.

Selain itu, bupati juga berharap, agar dari pelaksanaan HPS ini dapat menjadi inspirasi bagi semua untuk melahirkan ide dan gagasan dalam membangun dunia pangan.

Tidak lupa, bupati juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut berpartisipasi mensukseskan pelaksanaan HPS di Kabupaten Dharmasraya. Terutama sekali kepada Dinas Pangan dan Perikanan di bawah pimpinan Budi Waluyo dan juga Pemerintah Nagari Sungai Duo, yang sudah bekerja keras sehingga pelaksanaan HPS berjalan dengan sukses dan lancar.

“Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan HPS, kami atas nama Pemerintahan Kabupaten Dharmasraya menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada bapak dan ibu,” tandas bupati.

Bagikan ke Jejaring Sosial